*Tidak termasuk Google Cardboard VR
Kegunaan dari Oil Free Sticker transparan ini adalah untuk menghindari minyak yang bisa berbekas di Google Cardboard.
Dengan potongan yang presisi serta kualitas stiker yang tinggi, Anda akan merasa nyaman saat memakainya tanpa mengganggu pengalaman virtual reality Anda.
Google Cardboard adalah alat yang memberikan pengalaman Virtual Reality, terdiri dari:
Dengan bantuan smartphone yang mendukung, aplikasi stereoscopic, dan dibantu lensa khusus, membuat semua orang dapat mencoba pengalaman 3D Experience Virtual Reality.
Google Cardboard merupakan penemuan Google yang diumumkan pada saat acara Google I/O di California, 2014 lalu.
Google Cardboard merupakan alat virtual reality yang menggunakan smartphone sebagai platform/layar.
Namun banyak orang bertanya, apa saja kegunaan dari Google Cardboard?
Google Cardboard ditujukan agar pengguna smartphones dapat merasakan Virtual Reality dengan cara yang mudah dan murah.
Contoh fungsinya antara lain:
1. Bermain game seakan-akan kita berada di dalam
2. Menonton video 3D seperti di bioskop
3. menonton video 360°
4. Keliling dunia dengan Google Earth
Kelebihannya, apabila Anda menggerakkan kepala Anda ke kiri atau ke kanan, maka Anda juga bisa melihat kondisi sekitar dari aplikasi/permainan tersebut seperti nyata!
Demo Google Cardboard:
Dengan cara menaruh smartphone di jarak yang pas dan bantuan lensa, lalu menggunakan aplikasi yang kompatibel, lensa akan memberi efek 3D ketika di arahkan di mata anda. Anda bahkan bisa memutar/menggerakkan kepala anda untuk melihat sekitar, dengan bantuan Gyroscopic sensor di smartphone anda.
Sebagai contoh, Street view from Google. Seperti gambar diatas, anda dapat melihat ke sekitar dengan cara menggerakkan kepala anda, dan seakan-akan anda seperti disana.
Tidak hanya street view, namun Anda juga bisa menonton film atau bermain game dengan cara yang baru.
Hal mengagumkan lainnya adalah magnet kecil disamping. Apa gunanya? Guna magnet tersebut bukanlah untuk menahan cardboard atau smartphone anda, melainkan, itu adalah sebuah trigger! sebuah tombol! Karena anda tidak bisa menyentuh layar anda, maka magnet tersebut berguna untuk memilih atau menyentuh layar secara tidak langsung, terimakasih kepada magnetometer sensor di smartphone kita.
Tanpa sentuhan
Sebelum memasang smartphone, pengguna bisa menjalankan aplikasi demo Cardboard yang disediakan Google di Play Store. Setelah aplikasi berjalan, pemakai Cardboard tak perlu lagi menyentuh layar smartphone untuk navigasi.
Bagaimana caranya? Untuk memilih aneka macam demo di aplikasi Cardboard, pengguna tinggal menolehkan kepala ke arah kiri dan kanan. Goyangan kepala dideteksi oleh aneka macam sensor pada smartphone, dan tampilan menu akan mengikuti arah pandangan mata pengguna.
Pilihan yang terseleksi di menu akan di-highlight, kemudian bisa dijalankan dengan menggeser magnet berbentuk bulat yang ada di sisi samping Cardboard.
Magnet ini digeser ke arah bawah menggunakan jari. Smartphone akan mendeteksi pergeseran magnet tersebut dan menafsirkannya sebagai perintah untuk menjalankan (“klik”) menu yang dipilih.
Begitu jari dilepas, magnet akan kembali terdorong dengan sendirinya ke arah atas karena di sisi bawah terdapat magnet lain dengan kutub yang sama sehingga keduanya saling "menolak".
Metode input yang cerdik tersebut sengaja dibikin oleh Google agar pengguna tak perlu bolak-balik membuka smartphone untuk menjalankan menu aplikasi Cardboard. Headsetini pun bisa dipakai tanpa menyentuh layar smartphone.
Penggunaan smartphone sebagai penampil gambar dan pusat pemrosesan membuat Cardboard tak perlu memiliki hardware khusus.
Untuk menjalankan fungsi “back” atau kembali ke menu utama, headset berikutsmartphone cukup digeser dari orientasi landscape(horizontal) ke portrait (vertikal).
Tiga dimensi
Seperti halnya teknologi VR lain, Cardboard menyajikan dua buah gambar terpisah pada layar smartphone. Lensa pada Cardboard memproyeksikan tampilan ini pada mata pengguna sehingga mencakup semua bidang pandang mata.
Kedua gambar masing-masing ditujukan buat mata kiri dan kanan pengguna, dan secara otomatis disatukan oleh otak sehingga menjadi sebuah tampilan tiga dimensi utuh. Hasilnya sungguh luar biasa.
Memakai Cardboard tak ubahnya “terjun” ke dalam sebuah dunia lain. Pengguna bisa bebas menoleh ke segala arah di alam VR, 360 derajat, kanan-kiri ataupun atas-bawah.
Tampilan museum Versailles dalam salah satu demo di aplikasi Cardboard akan mengikuti pandangan arah pengguna. Begitu pula jalanan Paris pada demo bertajuk Street Vue dan kontur-kontor bumi pada demo Google Earth.
Google memang menyediakan beberapa demo VR di aplikasi Cardboard yang tiap-tiapnya dirancang untuk skenario berbeda. Selain sejumlah demo yang disebut di atas, ada pula demo Photo Sphere, YouTube, dan animasi 3D bernama Windy Day.
Mereka seakan menunjukkan bahwa visualisasi 3D Cardboard bisa dipakai untuk berbagai keperluan, tak hanya game.
Sensasi 3D yang dihasilkan membuat semua demo itu seolah tampak benar-benar di depan mata. Sangat mirip dengan efek yang dihasilkan headset VR Oculus Rift, yang juga pernah dicoba KompasTekno tahun lalu.
Kisaran harga keseluruhan Google Cardboard diperkirakan antara 20 dollar AS dan 40 dollar AS (antara Rp 230.000 dan Rp 460.000).
Di Amerika Serikat bahkan sudah ada beberapa pihak ketiga yang menjual Cardboard utuh dengan banderol sekitar 25 dollar AS.
Copyright © 2013-2020 unomax.com All Right Reserved